Kamis, 05 Juni 2014

Maleficent (2014) : Keserakahan, Kebencian, dan Balas Dendam



Sinopsis :
Alkisah, dahulu kala terdapat dua kerajaan yang berseteru. Legenda mengatakan bahwa hanya pahlawan yang hebat atau penjahat terbesar yang dapat menghentikannya. Di kerajaan yang satu terdapat raja yang tamak dan ingin menguasai Moors. Karena Moors dilindungi oleh Maleficent (Angelina Jolie), hal tersebut menjadi sulit. Sebelum kematiannya, raja mengatakan bahwa siapa yang mampu membunuh Maleficent akan menikahi putrinya dan menjadi raja. Stefan (Sharlto Copley) berhasil mengambil sayapnya dan menjadi raja.

Maleficent yang kehilangan sayapnya, perlahan-lahan kehilangan hati nuraninya. Ketika mendengar, Stefan mengadakan perayaan besar atas kelahiran putrinya. Ia hadir dan memberikan "hadiah" : Sebelum matahari terbenam di ulang tahun ke 16-nya, dia akan menusukkan jarinya ke jarum pintal dan tidur seperti mati. ia akan bangun jika mendapatkan ciuman cinta sejati.

In My Opinion :
Dongeng yang diceritakan kembali oleh Disney melalui sudut pandang Maleficent ini sungguh berbeda dengan dongeng yang kita dapatkan saat kanak-kanak. Bahkan mungkin anda tidak menyangka jalan ceritanya akan seperti itu. Cerita yang dibawakan pun mempermaikan emosi saat menontonnya. Disaat Maleficent kehilangan sayapnya, sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Rasa-rasanya, pantas saja ia menjadi kejam dan ingin membalas dendam. Kemudian, keserakahan Raja Stefan membuatnya menjadi lupa diri dan akhirnya membawa kutukan bagi putrinya sendiri. Terkadang kita pun dalam kehidupan nyata, tanpa sadar terhipnotis oleh yang namanya kekuasaan dan harta dan akhirnya merugikan dan menyakiti orang lain. Pelajaran berharga yang dapat kita petik dari film ini adalah : jangan karena harta dan kekuasaan, kita menjadi lupa diri dan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Pada akhirnya, yang kita dapatkan adalah kehancuran kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar